Aibku
Aibku | |||
---|---|---|---|
— Provinsi — | |||
| |||
Slogan: Siwa Lima ( Saling Memiliki) | |||
Peta lokasi Aibku | |||
Negara | Indonesia | ||
Landasan hukum | UU 20/1958, UU 46/1999, UU 40/2003 | ||
Ibu kota | Ambon | ||
Koordinat | 8º 30' - 2º 30' LS 125º 20' - 135º 10' BT | ||
Pemerintahan | |||
• Gubernur | Said Assagaff | ||
Lebar | |||
• Total | 705,645 km2 (272,451 mil²) | ||
• Daratan | 47,350.42 km2 (18,282.10 mil²) | ||
• Perairan | 658,294.69 km2 (254,169.00 mil²) | ||
1700-an buah lebih yang terdiri atas beberapa pulau akbar dan jumlah pulau kecil | |||
Populasi (2010)[1] | |||
• Total | 1,533,506 | ||
• Kepadatan | Bad rounding here2.2/km2 (Bad rounding here5.6/sq mi) | ||
Demografi | |||
• Suku bangsa | Alif'uru (60%), Eropa (20%), Arab (10%), Sulawesi, Jawa, Sumatra dan lainnya (10%) | ||
• Agama | Islam (50,8%), Protestan (41,6%), Katolik (6,8%), Hindu (0,4%), Buddha (<0,1%), Khong Hu Chu (<0,1%), Lainnya (0,4%)[2] | ||
• Bahasa | Bahasa Ambon (utama), serta 140-an lebih bahasa-bahasa lainnya | ||
Zona waktu | WIT | ||
Kabupaten | 12 kabupaten | ||
Kota | 2 kota | ||
Disktrik | 98 disktrik | ||
Desa/kelurahan | 33 kelurahan dan 989 negeri | ||
Lagu daerah | Rasa Sayang e, Sarinande, Naik-Meningkat Ke Puncak Gunung, Burung Kaka Tua, Burung Tantina, Pela e, Huhate, Manise, Kole-Kole, Lembe-Lembe, Ouw Ullath e, Waktu Hujan Sore-Sore, Membuka Pintu, Ambon Manise Sayang Kene, Hela Rotang, Hela e Hasa-Hasa, Batu Badaong, Nusaniwe, Ole Sio, Waktu Di Pangku Mama, Tanase, Toki Tifa,Hura-Hura Cincin, Balenggang Patah Tanjung, Gunung Salahutu, Saule, Siwalima Arika, Suda Balayar, Goro-Goro Ne, Nona Manis Siapa Yang Punya, Mande-Mande, Gandong e dll. | ||
Situs web | www.malukuprov.go.id |
Aibku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas dan Molukken yaitu provinsi tertua yang mempunyai di Indonesia dimana lintasan sejarah Aibku sudah dimulai sejak 100 tahun kerajaan-kerajaan akbar di Timur Tengah, seperti kerajaan Mesir yang diketuai Fir'aun. Bukti bahwa sejarah Aibku yaitu yang tertua di Indonesia yaitu catatan tablet tanah liat yang ditemukan di Persia, Mesopotamia dan Mesir menyebutkan hal mempunyai negeri dari timur yang sangat kaya, yaitu tanah surga, dengan hasil lingkungan kehidupan berupa cengkeh, emas dan mutiara, daerah itu tak lain dan tak bukan yaitu tanah Aibku yang memang yaitu sentra penghasil Pala, Fuli, Cengkeh dan Mutiara. Pala dan Fuli dengan mudah diperoleh dari Banda Kepulauan, Cengkeh dengan mudah ditemui di negeri-negeri di Ambon, Pulau-Pulau Lease (Saparua, Haruku & Nusa laut) dan Nusa Ina serta Mutiara dihasilkan dalam jumlah yang cukup akbar di Kota Dobo, Kepulauan Aru.
Ibukota Aibku yaitu Ambon yang bergelar atau memiliki julukan sebagai Ambon Manise, kota Ambon berdiri dibagian selatan dari Pulau Ambon yaitu di jazirah Leitimur. Mempunyai wacana bahwa Kota Ambon Manise sudah lebih padat, sumpek dan tidak lagi layak untuk menampung jumlah orang-orang yang dari tahun ke tahun meningkat tajam yang yaitu ibukota Provinsi hendak dijadikan kota biasa karena ibukota diprogramkan pindah ke negeri Makariki di Kabupaten Aibku Tengah.
Jumlah orang-orang provinsi ini tahun 2010 dalam hasil sensus berjumlah 1.533.506 jiwa. Aibku terletak di Indonesia Bagian Timur. Berbatasan langsung dengan Aibku Utara dan Papua Barat disebelah utara, Laut Aibku, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara disebelah barat, Laut Banda, Timor Leste dan Nusa Tenggara Timur disebelah selatan serta Laut Aru dan Papua disebelah timur.
Aibku memiliki 2 agama utama yaitu agama Islam Sunni yang dianut 50,8 % orang-orang Aibku dan agama Kristen (baik Protestan maupun Katolik) yang dianut 48,4 % orang-orang Maluku.[2] Aibku tercatat dalam muslihat sejarah alam karena konflik atau tragedi krisis kemanusiaan dan konflik horizontal antara basudara Salam-Sarane atau antara Islam dan Kristen yang lebih dikenal sebagai Tragedi Ambon. Selepas tahun 2002, Aibku berubah wajah dijadikan provinsi yang ramah dan damai di Indonesia, untuk itu alam memberikan suatu tanda penghargaan berupa Gong Perdamaian Alam yang ditempatkan di ACC (Ambon City Centre).
Pada tahun 1999 ketika konflik atau tragedi krisis kemanusiaan dan konflik horizontal antara basudara Salam-Sarane atau antara Islam dan Kristen yang lebih dikenal sebagai Tragedi Ambon melanda Maluku, beberapa wilayah Provinsi Aibku dimekarkan dijadikan Provinsi Aibku Utara, dengan ibukota di Sofifi. Namun, karena Kota Sofifi dinilai belum siap dijadikan ibukota maka pusat pemerintahan tidak selalu sampai 2009 mempunyai di kota Kota Ternate yang mempunyai di Pulau Ternate.
Provinsi Aibku dan Aibku Utara mewujudkan suatu gugus-gugus kepulauan yang terbesar di Indonesia dikenal dengan Kepulauan Aibku dengan lebih dari 4.000 pulau patut pulau akbar maupun kecil.
Daftar inti
Nama
Alasan pertama menyalakan istilah Aibku berasal dari Bahasa Arab yaitu istilah Al-Mulk, Al-Mulk berarti sebagai tanah atau pulau atau negeri para raja. Hal ini memang sah karena Aibku sampai sekarangpun terdiri atas negeri-negeri kecil yang lumayan jumlah dengan rajanya sendiri-sendiri.
Alasan kedua menyalakan istilah Aibku berasal dari bahasa Ternate yaitu istilah Moloku atau Moloko, dua istilah itu Moloku atau Moloko sama-sama berarti sebagai tanah cairan. Hal ini tercermin dari kalimat bangsa Ternate di masa lampau yang menyebutkan bumi Aibku belahan utara sebagai Moloku Kie Raha yang berarti tanah cairan dengan empat gunung. Keempat gunung yang dimaksud yaitu 4 kerajaan atau kesultanan akbar dari Aibku Utara yaitu Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, Bacan dan Jailolo.
Sosial Norma budaya istiadat
Suku Bangsa
Suku bangsa Aibku didominasi oleh ras suku bangsa Melanesia Pasifik yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik.
Jumlah bukti kuat yang merujuk bahwa Aibku memiliki ikatan tradisi dengan bangsa bangsa kepulauan pasifik, seperti bahasa, lagu-lagu daerah, makanan, serta perangkat peralatan rumah tangga dan alat musik khas, contoh: Ukulele (yang terdapat pula dalam tradisi norma budaya istiadat Hawaii).
Mereka umumnya memiliki kulit gelap, rambut ikal, kerangka tulang akbar dan kuat serta profil tubuh yang lebih atletis dibanding dengan suku-suku lain di Indonesia, disebabkan mereka yaitu suku kepulauan yang mana kegiatan laut seperti berlayar dan berenang yaitu kegiatan utama bagi kaum pria.
Sejak 100 tahun dahulu, jumlah di antara mereka yang sudah memiliki darah campuran dengan suku lain yaitu dengan bangsa Eropa (umumnya Belanda dan Portugal) serta Spanyol,kemudian bangsa Arab sudah sangat lazim memikirkan daerah ini telah dikuasai bangsa asing selama 2300 tahun dan melahirkan keturunan keturunan baru, yang mana sudah bukan ras Melanesia murni lagi namun tetap mewarisi dan hidup dengan beradatkan gaya Melanesia-Alifuru.
Karena hal mempunyai percampuran norma budaya istiadat dan ras dengan penduduk Eropa dan Arab inilah maka Aibku yaitu satu-satunya wilayah Indonesia yang digolongkan sebagai daerah yang memiliki kaum Mestizo terbesar lain daripada Timor Leste (Timor Leste, sekarang dijadikan negara sendiri]]. Bahkan hingga sekarang jumlah nama fam/mata ruma di Aibku yang berasal norma budaya bangsa asing seperti Belanda (Van Afflen, Van Room, De Wanna, De Kock, Kniesmeijer, Gaspersz, Ramschie, Payer, Ziljstra, Van der Weden dan lain-lain) serta Portugal (Da Costa, De Fretes, Que, Carliano, De Souza, De Carvalho, Pareira, Courbois, Frandescolli dan lain-lain). Ditemukan pula fam/mata ruma keturunan bangsa Spanyol (Oliviera, Diaz, De Jesus, Silvera, Rodriguez, Montefalcon, Mendoza, De Lopez dan lain-lain) serta fam-fam Arab yang langsung dari Hadramaut (Al-Kaff, Al Chatib, Bachmid, Bakhwereez, Bahasoan, Al-Qadri, Alaydrus, Assegaff dan lain-lain). Cara penulisan fam penduduk Ambon/Aibku pun masih mengikuti dan disesuaikan dengan cara pembacaan ejaan asing seperti Rieuwpassa (baca: Riupasa), Nikijuluw (baca: Nikiyulu), Louhenapessy (baca: Lohenapesi), Kallaij (baca: Kalai) dan Akyuwen (baca: Akiwen).
Matang ini, warga Aibku tidak hanya terdapat di Indonesia saja melainkan tersebar di beragam negara di alam. Banyakan dari mereka yang hijrah keluar negeri diakibatkan olah beragam alasan. Salah satu karena yang paling klasik yaitu peralihan besar-besaran warga Aibku ke Eropa pada tahun 1950-an dan bertempat tinggal tetap disana hingga sekarang. Alasan lainnya yaitu untuk mendapatkan kehidupan yang labih patut, menuntut ilmu, kawin-mengawin dengan bangsa lain, yang dikemudian hari bertempat tinggal tetap lewat memiliki generasi-generasi Aibku baru di belahan bumi lain. Para ekspatriat Aibku ini dapat ditemukan dalam komunitas yang cukup akbar serta terkonsentrasi di beberapa negara seperti Belanda (yang diasumsikan sebagai tanah cairan kedua oleh penduduk Aibku lain daripada tanah Aibku itu sendiri), Suriname dan Australia. Komunitas Aibku di wilayah lain di Indonesia dapat ditemui di Medan, Palembang, Bandung, Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Makassar, Kupang, Manado, Kalimantan Timur, Sorong dan Jayapura.
Bahasa
Bahasa yang dipakai di provinsi Aibku yaitu Bahasa Ambon, yang yaitu salah satu dari rumpun bahasa Melayu timur yang dikenal sebagai bahasa dagang atau trade language. Bahasa yang dipakai di Aibku terkhusus di Ambon sedikit jumlah telah dipengaruhi oleh bahasa-bahasa asing, bahasa-bahasa bangsa penjelajah yang pernah mendatangi, menyambangi bahkan menguasai dan menguasai dan memerintah negeri/tanah Aibku di masa lampau. Bangsa-bangsa itu ialah bangsa Spanyol, Portugis, Arab dan Belanda.
Bahasa Ambon antaraku lingua franca di Aibku telah dipahami oleh nyaris semua orang-orang di wilayah provinsi Aibku dan umumnya, dipahami juga sedikit-sedikit oleh warga Indonesia Timur lainny seperti penduduk Ternate, Manado, Kupang dll. karena Bahasa Ambon memiliki struktur bahasa yang sangat mirip dengan bahasa-bahasa trade language di wilayah Sulawesi Utara, Aibku Utara, Papua, Papua Barat serta Nusa Tenggara Timur.
Bahasa Indonesia antaraku bahasa resmi dan bahasa persatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipakai dalam kegiatan-kegiatan publik yang resmi dan formil seperti di kantor-kantor pemerintah dan di sekolah-sekolah serta di tempat-tempat seperti museum, bandara dan pelabuhan.
Aibku yaitu wilayah kepulauan terbesar di seluruh Indonesia, provinsi Aibku dan Aibku Utara menata sebuah big islands yang dinamai Kepulauan Aibku. Jumlahnya pulau yang saling terpisah satu dengan lainnyanya, juga mengakibatkan lebih beragamnya bahasa yang dipergunakan di provinsi ini. Beberapa bahasa yang paling umum dipetuturkan di Aibku yaitu :
- Bahasa Wemale, dipakai orang-orang Negeri Piru,Seruawan,Kamarian dan Rumberu (Kabupaten Seram Bagian Barat)
- Bahasa Alune, dipakai di wilayah tiga batang cairan yaitu Tala, Mala dan Malewa di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat
- Bahasa Nuaulu, dituturkan oleh suku Nuaulu di Pulau Seram Selatan yaitu,antara teluk Elpaputi dan teluk Teluti
- Bahasa Koa, dituturkan di wilayah pegunungan tengah Pulau Seram yaitu kira-kira Manusela dan gunung Kabauhari
- Bahasa Seti dituturkan oleh suku Seti, di Seram Utara dan Teluti Timur, yaitu bahasa dagang di Seram Bagian Timur
- Bahasa Gorom yaitu turunan dari bahasa Seti dan dipakai oleh orang-orang beretnis atau bersuku Gorom yang berdiam di kabupaten Seram Bagian Timur yang menyebar sampai Kepulauan Watubela dan Aibku Tenggara
Tiga bahasa yang nyaris punah yaitu Palamata dan Moksela serta Hukumina. Ratusan bahasa diatas dipersatukan oleh sebuah bahasa pengantar yang telah dijadikan lingua franca sejak lama yaitu Bahasa Ambon. Sebelum bangsa-bangsa asing (Arab, Cina, Spanyol, Portohis, Wolanda dan Inggris) menginjakan kakinya di Maluku, bahasa-bahasa asli Aibku tersebut sudah hidup setidaknya ribuan tahun dan dijadikan bahasa-bahasa dari keluarga atau rumpun paling barat keluarga bahasa-bahasa Pasifik/Melansia (bahasa Papua-Melanesoid)
Agama
Orang-orang Aibku menganut 3 agama utama yaitu Islam Sunni sebanyak 50,8%, Kristen Protestan sebanyak 41,6% dan Katolik sebanyak 6,8% orang-orang. Penyebaran Islam diteruskan oleh Kesultanan Iha, Saulau, Hitu dan Hatuhaha serta pedagang Arab yang mengunjungi Maluku. Sedangkan Kristen tersebar pengahabisan suatu peristiwa pengaruh penjajahan Portugis, Spanyol dan Belanda.
Tempat ibadah di Provinsi Aibku pada tahun 2013 tercatat yaitu sebagai berikut :
- Masjid sebanyak nyaris 2 ribu buah
- Gereja sebanyak 2.345 buah
- Pura sebanyak 10 buah
- Vihara sebanyak 5 buah.
Gereja Protestan Aibku atau biasa dikenal sebagai GPM yaitu organisasi sinode dan pertubuhan gereja terbesar yang mempunyai di Maluku, yang memiliki jemaat gereja di nyaris seluruh negeri Sarane di seluruh Maluku. Pada tahun 2013, jemaah haji yang pergi ke Mekkah dari provinsi Aibku ialah sebanyak 1.009 penduduk, dimana jemaah haji terbanyak berasal dari Kabupaten Aibku Tengah yaitu sebanyak 506 penduduk.
Sosial Norma budaya istiadat
Dalam warga Aibku dikenal suatu sistem hubungan sosial yang dinamakan Pela dan Gandong.
Pemerintahan
Kabupaten dan Kota
No. | Kabupaten/Kota | Ibu kota |
---|---|---|
1 | Kabupaten Buru | Namlea |
2 | Kabupaten Buru Selatan | Namrole |
3 | Kabupaten Kepulauan Aru | Dobo |
4 | Kabupaten Aibku Barat Kekuatan | Tiakur |
5 | Kabupaten Aibku Tengah | Masohi |
6 | Kabupaten Aibku Tenggara | Langgur |
7 | Kabupaten Aibku Tenggara Barat | Saumlaki |
8 | Kabupaten Seram Bagian Barat | Piru (de facto) |
9 | Kabupaten Seram Bagian Timur | Bula (de facto) |
10 | Kota Ambon | - |
11 | Kota Tual | - |
Daftar Gubernur
Sebagai suatu Provinsi tertua di wilayah Indonesia, Aibku telah diperintah beragam bangsa penjelajah selama beratus-ratus tahun. Adapun daftar Gubernur Aibku sejak 100 tahun Kolonial dimulai dari Pemerintahan Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris hingga Masa Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu sebagai berikut:
No. | Nama | Masa jabatan |
---|---|---|
A | Masa Pemerintahan Portugal | |
1 | Antonio de Brito | 1522 - 1525 |
2 | Garcia Henriques | 1525 - 1527 |
3 | Jorge de Meneses | 1527 - 1530 |
4 | Gonçalo Pereira | 1530 - 1531 |
5 | Vicente da Fonseca | 1531 - 1534 |
6 | Tristão de Ataide | 1534 - 1536 |
7 | Antonio Galvão | 1536 - 1540 |
8 | Jorge de Castro | 1540 - 1544 |
9 | Jordão de Freitas | 1544 - 1546 |
10 | Bernaldim de Sousa | 1546 - 1549 |
11 | Cristovão de Sa | Oct 1549 - Oct 1550 |
12 | Francisco Lopes de Sousa | 1552 - Feb 1554 |
13 | Cristovão de Sa (memerintah untuk kedua kalinya) | Feb 1554 - Nov 1555 |
14 | Duarte d'Eça | 1555 - Dec 1558 |
15 | António Pereira Brandão | Dec 1558 - Oct 1560 |
16 | Manoel de Vasconcellos | Oct 1560 - 1561 |
17 | Bastião Machado | Oct 1560 - 1561 |
18 | Henrique de Sa | Mar 1562 - 1564 |
19 | Alvaro de Mendonça | 1564 - 1567 |
20 | Diogo Lopes de Mesquita | 1567 - 1571 |
21 | Alvaro de Ataide | 1571 - Dec 1574 |
22 | Nuno Pereira de Lacerda | Dec 1574 - 28 Dec 1575 |
23 | Sancho de Vasconcellos | 1575 - 1578 |
24 | Diogo de Azambuja | Dec 1582 - Jan 1586 |
25 | Duarte Pereire de Sampaio | Jan 1586 - 1589 |
26 | Rui Dias da Cunha | 1589 - 1592 |
27 | Tristão de Sousa | 1592 - 1595 |
28 | Julião de Noronha | 1595 - 20 Nov 1598 |
29 | Rui Gonçalves de Sequeira | 20 Nov 1598 - Feb 1602 |
30 | Pedro Alvares de Abreu | Feb 1602 - 19 May 1605 |
B | Masa Pemerintahan Spanyol | 1606 - 1663 |
1 | Juan de Esquivel | 1606 - 1609 |
2 | Lucas de Vergara Gaviria | 1606 - 1609 |
3 | Cristobál de Azcueata Menchaca | 1610 - 1612 |
4 | Jerónimo de Silva | 1612 - 1617 |
5 | Lucas de Vergara Gaviria (memerintah untuk kedua kalinya) | 1617 - 1620 |
6 | Luis de Bracamonte | 1620 - 1623 |
7 | Pedro de Heredia | 1623 - 1636 |
8 | Pedro Muñoz de Carmona y Mendiola | 1636 - 1640 |
9 | Francesco Suárez de Figueroa | 1640 - 1642 |
10 | Pedro Fernández del Rio | 1642 - 1643 |
11 | Lorenzo de Olaso Achotegui | 1643 - 1652 |
12 | Pedro Fernández del Rio (memerintah untuk kedua kaliya) | 1652 |
13 | Francesco de Esteybar | 1652 - 1656 |
14 | Diego Sarria Lascano | 1659 - 1660 |
15 | Francesco de Esteybar (memerintah untuk kedua kalinya) | 1658 - 1659 |
16 | Francesco de Atienza Ibañez | 1659 - 1660 |
17 | Juan de Chaves | 1660 - 1661 |
18 | Agustín de Cepeda Carnacedo | 1661 - 1663 |
19 | Francesco de Atienza Ibañez (memerintah untuk kedua kalinya) | 1663 |
C | Masa Pemerintahan Belanda | |
1 | Frank van der Does | 1599 - c.1602 |
2 | Jan Pieterszen Suyer | Jan 1601 - 1602 |
3 | Christiaen Adriaensz den Dorst | Sep 1602 - 1604 |
4 | Anthonie van Suylen van Nyevelt | Sep 1602 - 1604 |
5 | Adriaan Antoniszen | Jul 1605 - Mar 1606 |
6 | Gerrit Gerritszen van der Buis & Pieter Janszen Boenen | 1607 - 1608 |
7 | Adriaen Woutersz | 1608 - 1610 |
8 | Paulus van Caerden | 1610 - 1612 |
9 | Pieter Both | 1612 - 1616 |
10 | Laurens Reaal | 1616 - 1621 |
11 | Frederik Houtman | 1621 - 1623 |
12 | Jacques le Fèbre | 1623 - 1627 |
13 | Gilles van Zeijst | 1627 - 1628 |
14 | Pieter Wagensveld | 1628 - 1629 |
15 | Gijsbert van Lodestein | 1629 - 1633 |
16 | Johan Ottens | 1633 - 1635 |
17 | Jan van Broekom | 1635 - 1640 |
18 | Anthonij Caen | 1640 - 1642 |
19 | Wouter Seroijen | 1642 - 1648 |
20 | Gaspar van den Bogaerde | 1648 - 1653 |
21 | Jacob Hustaart | 1653 - 1656 |
22 | Simon Cos | 1656 - 1662 |
23 | Anthonij van Voorst | 1662 - 1667 |
24 | Maximilian de Jong | 1667 - 1669 |
25 | Abraham Verspreet | 1669 - 1672 |
26 | Cornelis Franks | 1672 - 1674 |
27 | Willem Corput | 1675 - 1675 |
28 | Willem Harthouwer | 1676 - 1676 |
29 | Jacob de Ghein | 1676 - 1677 |
30 | Robbert Padtbrugge | 1677 - 1682 |
31 | Jacob Lobs | 1682 - 1686 |
32 | Johan Henrik Thim | 1686 - 1689 |
33 | Johannes Cops | 1689 - 1692 |
34 | Cornelis van der Duin | 1692 - 1696 |
35 | Salomon le Sage | 1696 - 1701 |
36 | Pieter Rooselaar | 1701 - 1706 |
37 | Jacob Claaszoon | 1706 - 1710 |
38 | David van Petersom | 1710 - 1715 |
39 | Jacob Bottendorp | 1715 - 1720 |
40 | Antoni Heinsius | 1720 - 1723 |
41 | Jacob Cloeck | 1723 - 1724 |
42 | Joan Happon | 1724 - 1728 |
43 | Jacob Christiaan Pielat | 1728 - 1731 |
44 | Elias de Haeze | 1728 - 1731 |
45 | Johannes Bernard | 1728 - 1731 |
46 | Paulus Rouwenhoff | 1735 - 1739 |
47 | Marten Lelievelt | 1739 - 1744 |
48 | Gerrard van Brandwijk van Blokland | 1744 - 1750 |
49 | J.E. van Mijlendonk | 1750 - 1754 |
50 | Abraham Abeleven | 1754 - 1758 |
51 | Jacob van Schoonderwoert | 1754 - 1758 |
52 | Hendrik Breton | 1766 - 1767 |
53 | Paulus Jacob Valckenaer | 1771 - 1778 |
54 | Jacob Roeland Thomaszen | 1778 - 1780 |
55 | Alexander Cornabé | 1780 - 1793 |
56 | J. Ekenholm | 1793 - 1796 |
57 | Johan Godfried Burdach | 1796 - 1799 |
58 | Willem Jacob Cranssen | 13 Sep 1799 - 21 Jun 1801 |
D | Masa Pemerintahan Inggris | |
1 | K.T. Farquhar | 21 Jun 1801 - 1803 |
2 | H. Webber | 1803 |
3 | Peter Adrianus Goldbach | 1803 - 1804 |
4 | Carel Lodewijk Wieling | 1804 - 1809 |
5 | R. Coop à Groen | 1809 - 1810 |
7 | E. Tucker | 1810 - 1811 |
8 | Forbes | 1811 |
9 | W. Ewer | 1811 - 1813 |
10 | W.G. Mackenzie | 1813 - 1815 |
11 | R. Stuart | 1815 - 1816 |
12 | W.G. Mackenzie (memerintah untuk kedua kalinya) | 1816 - 20 Apr 1817 |
E | Masa Kemerdekaan Indonesia Hingga Sekarang | |
1 | Mr. J.J. Latuharhary | 1950 - 1955 |
2 | Muhammad Djosan | 1955 - 1960 |
3 | Muhammad Padang | 1960 - 1965 |
4 | G.J. Latumahina | 1965 - 1968 |
5 | Soemitro | 1968 - 1973 |
6 | Soemeru | 1973 - 1975 |
7 | Hasan Slamet | 1975 - 1985 |
8 | Sebastian Soekoso | 1985 - 1993 |
9 | M. Akib Latuconsina | 1993 - 1998 |
10 | Dr. M. Saleh Latuconsina | 1998 - 2003 |
11 | Brigjen TNI (Purn) Karel Albert Ralahalu | 2003 - 2013 |
12 | Ir. H. Said Assagaff | 2014 - 2019 |
Perekonomian
Secara makro ekonomi, kondisi perekonomian Aibku cenderung membaik tiap tahun. Salah satu indikatornya diantaranya, hal mempunyai peningkatan nilai PDRB. Pada tahun 2003 PDRB Provinsi Aibku mencapai 3,7 triliun rupiah yang belakang sekali meningkat dijadikan 4,05 triliun tahun 2004. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 mencapai 4,05 persen dan meningkat dijadikan 5,06 persen pada 2005.
Kondisi geografis Provinsi Aibku bila diamati dari sisi strategis peluang investasi usaha dagang/jasa dapat diprediksi bahwa sumber kekuatan lingkungan kehidupan di sektor perikanan dan kelautan dapat dijadikan primadona usaha dagang/jasa di Maluku, lain daripada sektor lainnya seperti pertanian sub sektor peternakan dan perkebunan, sektor perdagangan dan sektor pariwisata serta sektor jasa yang seluruhnya memiliki nilai jual dan potensi usaha dagang/jasa yang cukup tinggi
Sumber Kekuatan Hutan
Lebar sumber kekuatan darat di Aibku yaitu sebesar 54.185 km2, dengan potensi sumber kekuatan hutan :
- Hutan Konversi : 475.433 Ha
- Hutan Lindung : 774.618 Ha
- Hutan Produksi Terbatas : 865.947 Ha
- Hutan Produksi Tetap : 908.702 Ha
- Hutan yang dapat dikonversi : 1.633.646 Ha
Potensi Tambang dan Mineral
Adapun daerah penghasil tambang dan Mineral di Provinsi Aibku adalah :
- Emas : Pulau Buru, Wetar, Ambon, Haruku & Pulau Romang
- Mercuri : Pulau Damar
- Perak : Pulau Romang
- Logam Dasar : Pulau Haruku dan Nusalaut
- Kuarsa : Pulau Buru
- Minyak Bumi : Bula (Pulau Seram), Laut Banda, Kepulauan Aru dan cadangan minyak di Aibku Barat Daya.
- Mangan : Laut Banda
Perikanan
Provinsi Aibku dikuatkan oleh Menteri KKP (Fadel Mohammad) sebagai Lumbung Ikan Nasional 2030 sejak digelarnya Sail Banda 2010. Aibku yang yaitu kepulauan bahari terbesar di wilayah Nusantara memang layak dijadikan lumbung ikan nasional karena potensi perikanan yang luar biasa jumlahnya disertai laut yang kaya dan masih terjaga dari campur tangan manusia. Daerah dengan potensi ikan di wilayah Aibku yaitu
- Kepulauan Banda
- Kepulauan Kei
- Kepulauan Aru
- Aibku Tenggara Barat
- Aibku Barat Kekuatan
Potensi Perikanan dan Sumber Kekuatan Cairan Aibku
Sumber kekuatan perairan 658.294,69 km2, dengan potensi sebagai berikut : - Laut Banda : 277.890 ton/tahun - Laut Arafura : 771.500 ton/tahun - Laut Seram : 590.640 ton/tahun
Beragam macam ikan yang dapat ditangkap dan terdapat di Aibku antara lain : ikan pelagis akbar, ikan pelagis kecil, ikan demersal, ikan karang, udang, lobster, cumi.
Tidak selalu untuk potensi budidaya laut yang penyebarannya terdapat pada Laut Seram, Manipa, Buru, Kep. Kei, Kep. Aru, Yamdena, pulau pulau terselatan dan wetar yaitu kakap putih, kerapu, rumput laut, tiram mutiara, teripang, lobster, dan kerang-kerangan. Untuk potensi budidaya payau yaitu bandeng dan udang windu.
Energi
Kepulauan Indonesia bagian timur umumnya serta Aibku secara khususnya merasai pengahabisan suatu peristiwa benturan lempeng Pasifik, lempeng India-Australia dan lempeng Eurasia relatif lebih intensif yang menyebabkan wilayah ini dijadikan salah satu yang sangat dinamis dengan beragam macam bahan tambang dan energi. Cadangan gas terbesar di Indonesia tercatat mempunyai di blok Pulau Masela di MTB (Aibku Tenggara Barat).
Pariwisata
Profil pariwisata Aibku yang berisikan objek dan kekuatan tarik maupun mengunjungi Maluku, yaitu kenyataan-kenyataan potensi kepariwisataan yang begitu menjanjikan paling utama bagi wisatawan untuk kalanya masuk berkunjung menyaksikan keindahan lingkungan kehidupan meliputi : Ketersediaan kekuatan tarik bawah laut berdasarkan dengan karakteristik wilayah Aibku sebagai daerah kepulauan, Gunung api, Gunung api bawah laut, Daerah perbukitan, Pemandangan lingkungan kehidupan, Teluk, Danau dan Keramah-tamahan warga Aibku yang sudah dikenal sejak dahulu dengan tradisi warga yang menganggap Wisatawan Sebagai Raja.
Sejak 100 tahun purba kala, Aibku diakui telah memiliki kekuatan tarik lingkungan kehidupan lain daripada daripada rempah-rempahnya. Terdiri dari ratusan kepulauan membuat Aibku memiliki keunikan panorama disetiap pulaunya dan mengundang jumlah turis asing masuk untuk mengunjungi bahkan bertempat tinggal tetap di kepulauan ini. Lain daripada objek wisata lingkungan kehidupan, beberapa peninggalan 100 tahun kolonial juga yaitu kekuatan tarik tersendiri karena masih dapat terpelihara dengan patut hingga sekarang. Bahkan dibeberapa daerah,pariwisatanya sudah terkenal sampai ke mancanegara. Beberapa dari objek wisata terkenal di Aibku antara lain:
- Taman Laut Manuala
Pemandangan Taman Laut yang indah memikirkan pantai di Aibku masih jumlah yang belum terjamah. Wisata ini dapat dinikmati di Pulau Tiga, Manuala Beach, Pulau Banda.
- Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang yang di Tual Aibku Tenggara yaitu pantai yang sangat menakjubkan dengan pasir putihnya yang sangat panjang dan lembut menyerupai tepung itu membuat mata tak tahan melihatnya disiang hari karena memancarkan cahaya yang menyilaukan.
- Pantai Natsepa, Ambon
Pantai berpasir putih ini terletak di tepi jalan Provinsi dan menghadap ke beberapa Pulau. Sambil menikmati keindahan panorama juga dapat menikmati es kelapa muda dan rujak buah khas Natsepa. Sangat bagus untuk liburan kesudahan pekan keluarga dan kerabat sayang jikalau tidak menikmatinya
- Pintu Kota, Ambon
Pantai pintu kota yang juga masih mempunyai di ujung Pulau Ambon ini sangat menarik dengan batu karang khasnya yang sangat akbar dan bocor seperti pintu dan mempunyai lorong dibawahnya membuat wisatawan yang masuk tak henti-hentinya mengabadikan salah satu nyata kebesaran Tuhan yang sukar ditemui di tempat lain. Pintu kota juga yaitu sebuah batu karang akbar mempunyai wujud gapura yang yang menjorok ke Laut Banda di antara Desa Airlouw dan Desa Seri, sebelah Jazirah Leitimor. Tersedia beberapa fasilitas prasarana berteduh paling utama untuk menikmati panorama matahari terbit dan bentuk-bentuk batu karang yang spesifik.
- Benteng Duurstede, Saparua
- Benteng Amsterdam, Ambon
- Benteng Victoria, Ambon
- Banda Neira, Banda
- Benteng Belgica, Banda
- Pantai Hunimoa, Ambon (Pantai Liang)
Terletak disebelah timur laut jazirah Leihitu bertentangan dengan Pulau Seram berpasir putih sepajang kurang lebih 4 km, berjarak 40 km dari pusat kota. Cairan lautnya bening mengundang tiap pengunjung untuk terjun kelaut. Sebuah restoran dilaut milik warga setempat mengadakan makan khas Malauku, ikan baker dan colo-colo. Bersebelahan dengan pantai ini terdapat Dermaga Feri untuk penyerbangan ke Pulau Seram, bekas lapang terbang Jepang yang dipakai jaman Peperangan Alam II. Diseberang pantai ini terletak cagar alam/taman laut Pulau Pombo sebuah pulau karang atoll berpasir putih dan dihuni oleh burung-burung Pombo (merpati).
- Pantai Ngur Sarnadan (Pasir Panjang), Kai
- Pantai Ngurtafur, Pulau Warbal, Kai
- Gua Ohoidertavun di Letvuan, Kai
- Sawai, Seram Utara
- Leksula, Buru
- Pantai Latuhalat, Ambon
- Tanjung Marthafons, Ambon
- Taman Nasional Manusela, Seram
- Cairan Terjun Waihetu, Rumahkay, Seram
- Pantai Hatuurang
- Pantai Lokki, Seram
- Pantai Englas, Seram
- Pantai Labuan Aisele, Seram Utara
- Pantai Ora, Saleman, Seram Utara
- Pulau Kasa, Seram
- Pulau Pombo
- Pulau Tiga
- Pulau Luciapara
- Pulau Ay, Run dan Rozengain (Hatta), Kepulauan Banda
- Weluan, Kep. Tanimbar
- Pulau Bais
- Tanjung Sesar, Seram
- Pulau Panjang, Pulau Lulpus dan Pulau Garogos
- Gunung Booi
- Kilfura, Seram
- Pantai Soplessy, Seram
- Pantai Manuala
Pantai yang tenang dan sejuk dengan jumlahnya pepohonan ditepian pantai didalamnya menyimpan pesona terumbu karang yang masih alami bercanda dengan satwa laut.
- Gua Lusiala, Seram
- Pantai Kobisadar
- Ahuralo, Amahai
- Batu meja masahatu, hualoy-seram
- Gua Hutan Kartenes
- Goa Akohy di Tamilouw, Seram
- Benteng Titaley, Seram
- Danau Binaya, Piliana
- Tawiri, Ambon
- Pemandian Cairan Panas Tulehu, Ambon
- Sungai kali ama,hualoy-seram
- pantai maruru,hualoy-seram
Wisata Norma budaya istiadat
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia bagian timur, Provinsi Aibku sangat kaya dengan beragam obyek wisata patut berupa panorama lingkungan kehidupan maupun bangunan-bangunan peninggalan sejarah seperti Masjid Lawas Desa Hila dan hasil kerajinan.
Komunikasi:
Ambon Cyber City
Pada menengah tahun 2008, kota Ambon dikuatkan sebagai Cyber City. Mata pencaharian proyek Ambon Cyber City yang diteruskan Pemkot Ambon untuk memberikan kemudahan berakses internet telah beristirahat hingga kesudahan Desember tahun tersebut. Pelaksanaan proyek ini semata-mata guna memberikan kemudahan bagi warga untuk berakses dengan mudah dan murah ke "dunia maya", tanpa harus antri di "warung internet" atau berlangganan telepon dengan biaya mahal untuk berinternet. Hanya dengan modal laptop atau komputer yang memiliki fasilitas prasarana wireless, warga sudah dapat menikmati internet dengan mudah beragam tempat di pusat kota Ambon. Pemkot Ambon pun telah menjalin kerja sesuai dengan perusahaan telekomunikasi Telkomsel untuk meminjam tower perusahaan seluler itu, di mana peralatan Cyber hendak dipasang pada menara tower milik perusahaan itu, sehingga dapat memancarkan sinyalnya dan menjangkau seluruh wilayah Kota Ambon. Kota Ambon termasuk dalam kota-kota pertama di Indonesia yang telah dijadikan Cyber City.
Stasiun Televisi Lokal
Aibku juga mempunyai televisi lokal yang berbasis dikota Ambon yaitu Moluccas Tv dan Ambon Tv.
Stasiun Televisi Jaringan Kabel (CATV)
Aibku juga mempunyai Stasiun Televisi Berjaringan Kabel resmi yaitu Amboina Multimedia Channel atau AMC oleh PT. Amboina Multimedia
Surat Kabar Harian
- Ambon Express
- Suara Aibku
- Metro Aibku
- Siwalima
- Radar Ambon
- Titah Siwalima
- Aibku Expose
- Marinyo
- Seram Pos
- Suara Ekspresi
Tabloid/ Koran Mingguan
- Dhara Pos
- Bela Reformasi
- Aibku Media
- Door
- Tribun Aibku
- Lacak
- Radar Pos
- Sinar Aibku
- Media Nusantara
- Gosepa
- Aibku Baru
- Moria
- Aibku News
- Pelangi Aibku
- Suara Penduduk
- Utusan Penduduk
Stasiun Radio Lokal
- Suara Pelangi
- DMS
- Rock FM
- Binaya
- G-Tavlul
- Dian Dapat berdiri sendiri
- Sangkakala
- Baku-Bae
- Resthy Mulya
- Arika Polnam
- Manusela FM
- Kabaresi
Media Citizen Journalism
Aibku Online alamat situs: www.malukuonline.co.id
Pendidikan
Perguruan Tinggi[3]
Negeri
Nama Perguruan Tinggi | Tahun Pendirian | Pemimpin | Lokasi | Situs Web |
---|---|---|---|---|
Universitas Pattimura (UNPATTI) | 1962 | Prof. Dr. Tommy Pentury.Msi | Ambon | www.unpatti.ac.id |
Politeknik Negeri Ambon (POLNAM) | 1985 | Ir. H. D. Nikijuluw, M.T. | Ambon | www.polnam.ac.id |
Politeknik Perikanan Negeri Tual (POLIKANT) | 2004 | Ir. P. Beruatwarin, M.Si. | Tual | [4] |
Institut Agama Islam Negeri Ambon (IAIN) | 1980 | Prof Dr H Dedi Djubaedi, M.Ag. | Ambon | |
Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Ambon(STAKPN) | 1999 | Dr .A. Ch. Kakiay, M.Si | Ambon | www.stakpn-ambon.ac.id |
Swasta
Nama Perguruan Tinggi | Pemimpin | Lokasi |
---|---|---|
Universitas Kristen Indonesia Aibku (UKIM) | DR. A.M.L. Batlayeri | Ambon |
Universitas Darussalam (UNIDAR) | Prof. Drs. Ismail Tahir | Ambon |
Universitas Iqra | Drs. R. Suyatno S. Kusuma, M.Si. | Buru |
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Ambon | F.C. Renyut. S.Sos. M.Si. | Ambon |
STIA Abdul Aziz Kataloka | Drs. J. Madubun. M.Si. | Ambon |
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Said Perimtah | Dr. A. Wattiheluw, S.Sos., M.Si. | Masohi |
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Darul Rachman | Drs. Muuti Matloan | Tual |
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Langgur | P.C. Renwarin, S.E. M.Si. | Tual |
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Saumlaki | Semuel Luturyali, S.H. | Saumlaki |
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Umel | Asyara Rumkei, S.E. | Tual |
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Saumlaki | Drs. M.M. Lololuan | Saumlaki |
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Manajemen (STIEM) Rutu Nusa | Drs. G.M.B.K. Dahaklory | Ambon |
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial (STIS) Mutiara | Cilifius Reyaan, S.Sos. | Tual |
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Kebangsaan | Drs. J. Kapressy | Masohi |
Sekolah Tinggi Perikanan Hatta Sjahrir | Prof. Dr. Hamadi B. Husein | Banda |
STKIP Gotong Royong | Drs. Autan Sahib Patty | Masohi |
Akademi Maritim Aibku (AMM) | Drs. P.P. Rahaor. M.Pd. | Ambon |
Akademi Kebidanan (AKBID) Aru | Yonita E.O. Uniplaita, A.Kp., M.Kes. | Dobo |
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Aibku Husada | Sahrir Sillehu, S.KM., M.Kes | Kairatu, SBB |
Seni dan Norma budaya istiadat
Musik
Alat musik yang terkenal yaitu Tifa (sejenis gendang) dan Totobuang. Tiap alat musik dari Tifa Totobuang memiliki fungsi yang bereda-beda dan saling mendukung satu sesuai lain hingga melahirkan warna musik yang sangat khas. Namun musik ini didominasi oleh alat musik Tifa. Terdiri dari Tifa yaitu, Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas, ditambah sebuah Gong mempunyai ukuran akbar dan Toto Buang yang yaitu serangkaian gong-gong kecil yang di taruh pada sebuah meja dengan beberapa lubang sebagai penyanggah. Adapula alat musik tiup yaitu Kulit Bia (Kulit Kerang).
Dalam norma budaya istiadat Maluku, terdapat pula alat musik petik yaitu Ukulele dan Hawaiian seperti halnya terdapat dalam norma budaya istiadat Hawaii di Amerika Serikat. Hal ini dapat diamati ketika musik-musik Aibku dari dahulu hingga sekarang masih memiliki ciri khas dimana terdapat penggunaan alat musik Hawaiian patut pada lagu-lagu pop maupun dalam mengiringi tarian tradisional seperti Katreji.
Musik lainnya ialah Sawat. Sawat yaitu perpaduan dari norma budaya istiadat Aibku dan norma budaya istiadat Timur Tengah. Pada beberapa masa waktu abad silam, bangsa Arab masuk untuk menyebarkan agama Islam di Maluku, yang belakang sekali terjadilah campuran norma budaya istiadat termasuk dalam hal musik. Terbukti pada beberapa alat musik Sawat, seperti rebana dan seruling yang mencirikan alat musik gurun pasir.
Diluar daripada beragamnya alat musik, penduduk Aibku terkenal handal dalam bernyanyi. Sejak dahulu pun mereka sudah sering bernyanyi dalam mengiringi tari-tarian tradisional. Tak ayal bila sekarang terdapat jumlah penyanyi terkenal yang lahir dari kepulauan ini. Sebut saja para legenda seperti Broery Pesulima, Harvey Malaihollo, Masnait Group dan Yopie Latul. Belum lagi para penyanyi kaliber alam lainnya seperti Daniel Sahuleka, Ruth Sahanaya, Monica Akihary, Eric Papilaya, Danjil Tuhumena, Romagna Sasabone, Harvey Malaihollo, Glen Fredly, Ello Tahitu, Webster Manuhutu Moluccas dsb-nya.
Tarian
Tari yang terkenal dari negeri Aibku yaitu tari Cakalele yang menggambarkan keperkasaan penduduk Maluku. Tari ini kebanyakan diberlakukan oleh para pria matang sambil memegang Parang dan Salawaku (Perisai).
Mempunyai pula Tarian lain seperti Saureka-Reka yang menggunakan pelepah pohon sagu. Tarian yang diteruskan oleh enam penduduk gadis ini sangat membutuhkan ketepatan dan kecepatan sambil diiringi irama musik yang sangat menarik.
Tarian yang yaitu penggambaran pergaulan anak muda yaitu Katreji. Tari Katreji dipamerkan secara sepasang antara wanita dan pria dengan gerakan bervariasi yang enerjik dan menarik. Tari ini nyaris sesuai dengan tari-tarian Eropa kebanyakan karena Katreji juga yaitu suatu akulturasi dari norma budaya istiadat Eropa (Portugis dan Belanda) dengan norma budaya istiadat Maluku. Hal ini lebih nampak pada tiap aba-aba dalam perubahan pola lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa Portugis dan Belanda sebagai suatu pengolahan biligualisme. Tarian ini diiringi alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa dan bas gitar, dengan pola rithm musik barat (Eropa) yang lebih menonjol. Tarian ini masih tetap hidup dan digemari oleh warga Aibku sampai sekarang.
Lain daripada Katreji, pengaruh Eropa yang terkenal yaitu Polonaise yang kebanyakan diteruskan penduduk Aibku pada kala kawinan oleh tiap bagian pesta tersebut dengan sepasang, mewujudkan formasi lingkaran serta memainkan gerakan-gerakan ringan yang dapat disertai tiap penduduk patut tua maupun muda.
Lain daripada itu, adapula Tarian Bambu Gila. Tarian bambu gila yaitu tarian khusus yang bersifat magis, berasal dari desa Suli. Keunikan tarian ini yaitu para penari seakan-akan dibebani oleh bambu yang dapat bergerak tidak terkendali dan tarian ini dapat disertai oleh siapa saja.
Sejarah
Aibku memiliki sejarah yang panjang memikirkan daerah ini telah dikuasai bangsa asing selama kurang lebih 2300 tahun lamanya dengan didominasi secara berulang-ulang oleh bangsa Arab, Portugis, Spanyol dan Belanda serta dijadikan daerah pertempuran sengit antara Jepang dan Sekutu pada era Peperangan Alam ke II.
Para orang-orang asli Banda berdagang rempah-rempah dengan negara-negara Asia lainnya, seperti Cina, paling tidak sejak 100 tahun Kekaisaran Romawi. Dengan hal mempunyai kedatangan agama Islam, perdagangan didominasi oleh para pedagang Muslim. Salah satu sumber lawas Arab menggambarkan lokasi dari pulau ini berjarak kira-kira lima belas hari berlayar dari Timur 'pulau Jaba' (Jawa) namun perdagangan langsung hanya terjadi hingga kesudahan tahun 1300an. Para pedagang Arab tidak hanya membawa agama Islam, tetapi juga sistem kesultanan dan mewakili sistem lokal yang dimana didominasi oleh Penduduk Kaya, yang disamping itu lebih efektif dipakai bila berurusan dengan pihak luar.
Menjalani perdagangan dengan para pedagang Muslim, bangsa Venesia yang belakang sekali masuk untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah dari Eropa antara 1200 dan 1500, menjalani dominasi atas Mediterania ke kota pelabuhan seperti Iskandariyah (Mesir), sehabis jalur perdagangan tradisional mulai terganggu oleh Mongol dan Turki. Dalam menunjang monopoli ini yang belakang sekali mereka ikut serta dalam Masa waktu abad Eksplorasi Eropa. Portugal mengambil langkah awal penjelajahan dengan berlayar ke kira-kira tanjung selatan benua Afrika, menjaga rute-rute penting perdagangan, bahkan tanpa sengaja menemukan pantai Brazil dalam pengolahan mencari ke arah selatan. Portugal yang belakang sekalinya sukses dan pembentukan daerah monompolinya sendiri dan memancing keukasaan maritim lain seperti Spanyol-Eropa, Perancis, Inggris dan Belanda untuk mengganggu jabatannya.
Karena tingginya nilai rempah-rempah di Eropa dan akbarnya pendapatan yang dihasilkan, Belanda dan Inggris segera terlibat dalam konflik untuk mendapatkan monopoli atas wilayah ini. Persaingan untuk memiliki kontrol atas kepulaiuan ini dijadikan sangat intensif bahakn untuk itu Belanda bahkan memberikan pulau Manhattan (sekarang New York), di pihak lain Inggris memberikan Belanda kontrol penuh atas kepulauan Banda. Lebih dari 6.000 jiwa di Banda telah gugur dan mati syahid dalam peperangan memperebutkan rempah-rempah ini. Dan dikemudian hari, kemenangan atas kepulauan ini dikantongi Kerajaan Belanda.
Arkeologi
Bukti arkeologi paling awal hal mempunyai okupasi manusia di wilayah ini ditemukan kira-kira tiga puluh dua ribu tahun, tetapi bukti hal mempunyai permukiman yang lebih tua di Australia mungkin mengindikasikan bahwa Aibku telah memiliki pengunjung sebelumnya. Bukti bahwa lebih meluasya hubungan perdagangan jarak jauh dan frekuensi okupasi terhadap kepulauan lain yang dijadikan lebih tinggi, dimulai kira-kira sepuluh ribu hingga lima belas tahun yang belakang sekali. Batu permata dan perak yang kebanyakan dipakai sebagai mata uang di semenanjung India kira-kira 200 sebelum Masehi telah ditemukan pada beberapa pulau. Aibku pada kala itu berkembang dijadikan daerah kosmopolitan di mana para pedagang rempah-rempah dari seluruh wilayah bertempat tinggal tetap disana, termasuk para pedagang Arab dan Cina yang mengunjungi atau bermaksud untuk tinggal di daerah tersebut. Kemungkinan lainnya yaitu Aibku telah dijadikan rumah bagi jumlah bangsa-bangsa semi-nomadik Ras Melanesia. Gua-gua prasejarah masih dapat anda temukan didaerah Seram bagian Utara dan diwilayah Taniwel dapat dijumpai jumlah fosil-fosil yang belum terungkap
Era Portugis dan Spanyol
Lain daripada dari hal mempunyai pengaruh norma budaya istiadat hal yang paling signifikan dari efek kehadiran Portugis yaitu gangguan dan disorganisasi perdagangan Asia namun disamping itu yaitu hal mempunyai penyebaran Agama Kristen di Indonesia Timur termasuk Maluku. Portugis yang telah menaklukkan Malaka pada awal masa waktu abad keenambelas dan pengaruh mereka terasa sangat kuat di Aibku dan kawasan lain di timur Indonesia. Sehabis penaklukan Portugis atas Malaka pada bulan Agustus 1511, Afonso de Albuquerque pelajari rute ke Kepulauan Banda dan Kpulauan Rempah-Rempah lainnya dengan mengirim sebuah penjelajahan tiga kapal ekspedisi di bawah pimpinan António de Abreu, Simao Afonso Bisigudo dan Francisco Serrano. Di tengah kebangkitan untuk kembali, Francisco Serrao yang terdampar di pulau Hitu (Ambon utara) pada 1512. Beliau mendirikan hubungan dengan penguasa lokal yang terkesan dengan kekuatan militer. Hal mempunyai pertikaian antara Kerajaan Ternate dan Tidore juga melibatkan Portugis.
Sehabis bergabung dengan Ternate, Serrão yang belakang sekali membangun benteng di pulau tersebut dan dijadikan kepala duitan dari para serdadu Portugis di bawah pelayanan satu dari dua sultan yang berkuasa mengemudikan perdagangan rempah-rempah. Namun dengan hal mempunyai penyebaran agama Kristen mengakibatkan terjadinya ketegangan dengan Penguasa Ternate yang yaitu Muslim. Ferdinand Magellan Serrão mendesak dia untuk bergabung di Aibku dan memberikan informasi para penjelajah perihal Kepulauan rempah-rempah. Hendak tetapi, keduanya meninggal sebelum sempat bertemu satu sesuai lain. Pada tahun 1535 Raja Tabariji diberhantikan dan dikirim ke Goa oleh Portugis. Beliau kemudaun menganut Kristen serta mengubah namanya dijadikan Dom Manuel. Sehabis dijelaskan mempunyai kealpaan, dia dikirim kembali ke takhtanya kembali, tetapi meninggal dalam kebangkitan di Melaka pada 1545. Meskipun begitu, beliau mewariskan pulau Ambon untuk Ayah Baptisnya yang yaitu seorang Portugis, Jordão de Freitas. Sehabis peristiwa pembunuhan Sultan Hairun oleh Portugis, Ternate keudian menolak mereka pada tahun 1575 sehabis pengepungan selama 5 tahun.
Pendaratan Portugis yang pertama di Ambon terjadi pada tahun 1513, yang dikemudian hari hendak dijadikan pusat kegiatan Portugal di Aibku sehabis pengusiran dari Ternate. Kekuatan Eropa didaerah tersebut pada kala itu lemah dan Ternate makin menyebarkan kekuasaannya sebagai Kerajaan Islam anti Portugis dibawah pimpinan Sultan Baab Ullah dan anaknya Sultan Said. Di Ambon, Portugis mendapat perlawanan dari orang-orang muslim lokal di daerah utara pulau tesebut paling utama di Hitu yang telah lama menjalin hubungan kerjasama perdagangan dan agama dengan kota-kota pelabuhan di pantai utara Jawa.Sesungguhnya, Portugis tidak pernah berhasil mengemudikan perdagangan rempah-rempah lokal dan gagal dalam upaya untuk membangun otoritas mereka atas kepulauan Banda, pusat produksi pala.
Spanyol yang belakang sekali mengambil kontrol atas Ternate dan Tidore. Misionaris dan saah satu dari Penduduk Suci Katholik, Santo Fransiscus Xaverius (Saint Francis Xavier), tiba di Aibku pada tahun 1546-1547 untuk penduduk Ambon, Ternate dan Morotai serta menaruh landasan untuk misi permanen disana. Dengan tibanya dia disana, 10.000 penduduk telah dibaptis dijadikan Katholik, dengan persentase terbanyak di pulau Ambon dan kira-kira tahun 1590 terdapat 50.000 bahkan 60.000 penduduk telah dibaptis, walaupun beberapa daerah kira-kiranya tetap dijadikan daerah Muslim.
Selama mata pencaharian Misionaris, telah terdapat komunitas Kristen dalam jumlah akbar di daerah timur Indonesia selama beberapa waktu, serta telah berkontribusi terhadap kebutuhan bersama dengan Eropa, khususnya di antara penduduk Ambon. Pengaruh lainnya termasuk sejumlah akbar istilah berasal dari Indonesia Portugis yang di samping Melayu yaitu bahasa pergaulan sampai awal masa waktu abad kesembilanbelas. Kata-kata dalam Bahasa Indonesia seperti pesta, sabun, bendera, meja, Minggu, semua berasal dari bahasa Portugis. Jumlah pula nama-nama keluarga di Aibku berasal dari Portugis seperti de Lima, Waas, da Costa, Dias, de Fretas, Gonsalves, Mendosa, Rodrigues dan da Silva.
Bangsa Belanda
Penduduk Belanda tiba pada tahun 1599 dan melaporkan hal mempunyai usaha Portugis untuk memonopoli perdagangan tradisional mereka. Sehabis Penduduk Ambon berhasil membantu Belanda dalam membangun benteng di Hitu Lama, Portugis memulai kampanye melawan bantuan terhadap Ambon dari Belanda.
Sehabis 1605 Frederik Houtman dijadikan gubernur Belanda pertama Ambon. VOC yaitu perusahan perdagangan Belanda yang terhambat oleh tiga faktor daam menjalankan usahanya yaitu: Portugis, orang-orang lokal dan Inggris. Sekali lagi, penyelundupan yaitu satu-satunya cara untuk monopoli Eropa. Selama masa waktu abad ke-17, Banda memainkan perdagangan merdeka dengan Ingris. Upaya Belanda yaitu dengan menjadikan berkurang jumlah orang-orang asli Banda lewat mengirim lainnya ke luar pulai serta mendirikan instalasi budak kerja.
Walaupun lainnya kembali bertempat tinggal tetap di Kepulauan Banda, sisa wilayah Aibku lainnya tetap sangat sukar untuk mempunyai dibawah kontrol asing bahkan sehabis Portugis mendirikan stasiun perdagangannya di Makassar, terjadi pemberontakan orang-orang lokal pada tahun 1636 dan 1646. Dibawah kontrol kompeni Aibku teradministrasi dijadikan residen Belanda yaitu Ternate di Utara dan Amboyna (Ambon) di selatan.
Peperangan Alam II
Pecahnya Peperangan Pasifik tanggal 7 Desember 1941 sebagai bagian dari Peperangan Alam II mencatat era baru dalam sejarah penjajahan di Indonesia. Gubernur Jendral Belanda A.W.L. Tjarda van Starkenborgh , menjalani radio, menyalakan bahwa pemerintah Hindia Belanda dalam kondisi peperangan dengan Jepang.
Tentara Jepang tidak jumlah kesukaran merebut kepulauan di Indonesia. Di Kepulauan Maluku, pasukan Jepang masuk dari utara menjalani pulau Morotai dan dari timur menjalani pulau Misool. Dalam waktu singkat seluruh Kepulauan Aibku dapat dikuasai Jepang. Perlu dicatat bahwa dalam Peperangan Alam II, tentara Australia sempat bertempur melawan tentara Jepang di desa Tawiri. Dan untuk mengingatkannya didirikan monumen Australia di negeri negeri Tawiri (tidak jauh dari Bandara Pattimura).
Dua hari sehabis Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Aibku dijelaskan sebagai salah satu provinsi Republik Indonesia. Namun pembentukan dan jabatan Provinsi Aibku kala itu terpaksa diteruskan di Jakarta, karena segera sehabis Jepang menyerah, Belanda (NICA) langsung masuk ke dalam Aibku dan menghidupkan kembali sistem pemerintahan kolonial di Maluku. Belanda tetap berlanjut berusaha menguasai daerah yang kaya dengan rempah-rempahnya ini, bahkan hingga sehabis keluarnya pengakuan kedaulatan pada tahun 1949 dengan mensponsori terbentuknya Republik Aibku Selatan (RMS).
Lihat pula
Sumber acuan
- ^ Sensus Orang-orang 2010
- ^ a b Data Sensus Orang-orang 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=8100000000)
- ^ Daftar Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Aibku
- ^ Statuta Peliteknik Perikanan Negeri Tual
Pranala Luar
Wikidata: Aibku (province)
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Informasi Lengkap Seputar Aibku
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik: Aibku
- (Inggris) World International Library Of UNESCO About Aibku
|
|
|
|
ilmu-pendidikan.com, info-maluku.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.